Lanjutan Langkah Rawat Ayam Arab

Langkah berikutnya yaitu menyiapkan ayam yang akan dipelihara. Dalam memelihara ayam Arab terutamanya untuk diambil telornya, sebaiknya dipilih ayam yang telah berusia 6 bulan sebab pada umur tersebut ayam telah siap bertelur. Ciri–ciri ayam yang berkwalitas baik yaitu memiliki mata yang cemerlang (tak basah), berambut baik, dan lincah. Untuk peternak pemula disarankan membeli ayam segera ke peternakan. Sebab seandainya membeli di luar peternakan dikhawatirkan ayam belum dikasih vaksinasi ND (vaksinasi untuk mata ayam) serta vaksinasi lain yang baik untuk kesehatan ayam dan ikuti juga informasi Metode Rawat Ternak Ayam Arab Apabila Beberapa.


Ayam Arab termasuk hewan ternak yang pemeliharaannya tak susah. Apabila penting yaitu dalam pemberian pakan. Sebab seandainya kebutuhan pakan tercukupi, maka ayam akan lancar bertelur dan kwalitas telor yang diciptakan bahkan baik. Ayam Arab juga termasuk dalam variasi ayam yang memiliki tubuh yang kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien. Dalam satu hari, ayam dikasih pakan sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi dan siang hari dengan banyaknya pakan yang dikasih sebesar 80–90 gram per ekor dalam wacana sabung ayam.


Melainkan pakan yang disarankan untuk pemeliharaan ayam Arab secara intensif yaitu pakan khusus ayam petelur (dedak) dengan kandungan protein 16-18%. Dibandingkan kandungan protein tersebut tercukupi maka ayam dapat bertelur dengan baik. Untuk mengetahui apakah kandungan protein dalam pakan tercukupi dan pakan yang dikasih berkwalitas baik atau tak, dapat diperhatikan dari telor yang diciptakan oleh ayam Arab tersebut. Dibandingkan telor yang diciptakan berkulit (cangkang) keras dan tebal maka pakan tersebut telah baik dan sebaliknya, seandainya cangkang telor tipis maka dapat jadi pakan yang dikasih kurang baik dan harus diganti dengan pakan dari pabrikan yang lain.


Ada dua variasi pakan yang dapat dikasih untuk ayam Arab, yaitu pakan buatan pabrik seperti dedak atau pakan organik yang terdiri dari sayuran seperti kangkung, singkong dan lain-lain. Melainkan kebanyakan peternak memilih memakai pakan buatan pabrik dengan alasan lebih praktis dan juga kandungan pakan tersebut telah memenuhi kebutuhan perkembangan ayam, seperti protein, vitamin, dan lain-lain. Metode ayam lainnya, masa bertelur ayam Arab terbilang paling menjanjikan dengan umur rata-rata ayam Arab yaitu 2 tahun, maka masa produktif ayam ini sekitar 18 bulan.


Selama masa produktif tersebut dibagi dalam 4 fase dengan satu masa bertelur selama 3 bulan dan jeda 15 hari setelah itu bertelur kembali. Beberapa bertelur ayam Arab dapat menempuh sampai 90% yang yaitu prosentase bertelur paling tinggi daripada ayam variasi lain. Dalam menjual hasil budidaya ayam Arab baik telor maupun dagingnya tidaklah susah. Ayam ini dapat dibilang telah memiliki pangsa pasar yang cukup luas di kalangan masyarakat. Keunggulan tekstur dan rasa daging serta telornya yang menyerupai telor ayam kampung memang telah familiar.


Di tambah lagi dengan protein yang terkandung di dalam telor ayam ini lebih tinggi daripada ayam kampung membuat makin memudahkan pemasarannya. Harga telor ayam Arab di pasaran ketika ini sama dengan harga telor ayam kampung, yaitu sekitar Rp 1.500-2.000 per butir. Walaupun untuk harga ayamnya sendiri dapat menempuh Rp 60.000-Rp 70.000/ekor. Seperti kebanyakan para peternak unggas lainnya, kendala yang paling berdampak dalam beternak yaitu dalam hal penyakit yang kerap kali menyerang seperti virus dan bakteri.


Metode paling baik untuk menghadapi penyakit ini bukanlah dengan pengobatan namun lebih pada pencegahan. Bisa pencegahan yang dapat dilaksanakan yaitu dengan meletakkan sangkar menghadap timur atau barat. Peletakan sangkar ini cukup ampuh dalam mencegah timbulnya penyakit. Kecuali itu, sanitasi dan ventilasi harus terjaga dengan baik. Pemberian vaksinasi pada ayam juga harus dilaksanakan, seperti memberikan vaksinasi yang pertama berupa vaksin ND pada umur ayam 3 hari. Prospek usaha ini dapat dibilang sungguh-sungguh menjanjikan.


Dikarenakan kebutuhan masyarakat akan telor ayam maupun daging ayam semakin hari bukannya semakin menurun bahkan akan semakin bertambah. Apalagi menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru kebutuhan daging dan telor ayam akan semakin meningkat. Sekian dahulu pada kans kali ini, salam berhasil. “Tujuannya biar lebih praktis. Sebab awalnya diciptakan individual, kita bikin yang spray (semprot) seperti ini. Apabila mau efektif, ya tinggal dilarutkan dalam air. Telor sampai dua jam, pasti air tersebut akan dihabiskan sama ayam. Jadi, prinsipnya mirip dengan vaksinasi,” tutur Suwarno.