Pelihara Ayam Hutan Merah 31 Mei 2017

Salah satu kendala utama dalam usaha konservasi ayam hutan merah, adalah makin langkanya ayam hutan yang masih benar-benar berdarah murni atau asli. Sebab ini disebabkan oleh adanya kontaminasi genetik dari sub-spesies ayam yang lain, terpenting ayam kampung (Gallus gallus domesticus). Perkawinan antara 2 subspesies ayam yang berbeda, dalam hal ini: ayam hutan merah vs ayam kampung, benar-benar mungkin terjadi, sebab 2 ayam hal yang demikian berasal dari satu spesies yang sama (Gallus gallus). Ayam hasil perkawinan silang (hybrid) ini, di Jawa dan Sumatera Selatan, dikenal sebagai ayam Brugo atau Bruga atau Brugo. Baca juga Trampil Ayam Sedangkan Shamo Taiwan (komponen 1)


Perkawinan silang (cross breeding) antara ayam hutan merah dengan ayam kampung, seringkali terjadi secara alami di tepi hutan yang berbatasan dengan pemukiman penduduk. Dari sisi konservasi, “perselingkuhan” ini benar-benar merugikan, sebab akan menurunkan kualitas genetik dan menyebabkan hilangnya sumber plasma nutfah asli, dari populasi ayam hutan di tempat hal yang demikian. Kontaminasi gen ayam hutan oleh ayam kampung ini dikenal sebagai: polusi genetik. Bagi kebanyakan orang, membedakan ayam jantan hasil kawin silang (Brugo) dengan ayam hutan jantan yang asli, agak sulit dikerjakan. sabung ayam online


Sebab itu sebab kedua ayam hal yang demikian seringkali mempunyai ciri fisik yang nyaris serupa.  demikian, sebagai burung liar,  ayam hutan asli masih mempunyai ciri khusus yang tidak ditemukan pada ayam Brugo.  kepala kecil, jengger dan gelambir juga kecil, bulu lebat, mengkilap dan tersusun rapi. Kaki ramping abu-abu kebiruan. Ayam hutan tidak seharusnya selalu bercuping putih. Pada gambar ayam hutan di atas, cuping alat pendengar berwarna merah. Sumber: Burrard-Lucas.com. Berikut ini sebagian ciri-ciri ayam hutan asli yang kami kutip dari sebagian situs lainnya.


Sanggup salah satu saja, dari ciri ayam hutan yang diuraikan di bawah ini, tidak ditemukan pada tubuh ayam yang diperiksa, karenanya hampir bisa dipastikan, ayam hal yang demikian adalah ayam Brugo.
a.  tubuh yang ramping
Ayam hutan yang masih berdarah murni (asli), mempunyai bentuk tubuh yang ramping. Rata-rata ukuran tubuhnya jauh lebih kecil dibandingi dengan ayam kampung.Gerakannya gesit dan cepat.  kemampuan terbang yang baik. Kewaspadaan nya tinggi.   seperti ini benar-benar penting bagi ayam hutan yang hidup di alam liar, sebab banyaknya ancaman dari binatang pemangsa.
Sebaliknya, ayam Brugo atau ayam kampung, mempunyai tubuh yang lebih gempal, lebih berotot dengan muatan yang lebih berat.


Progres domestikasi selama ratusan malahan ribuan tahun, ayam kampung sudah tidak lagi mempunyai ciri-ciri seperti ayam hutan. Ayam kampung boleh dikatakan, hidup di habitat yang lebih nyaman dan “modern”. Ayam kampung tidak perlu bersusah payah mencari makanan, sebab setidaknya pemiliknya akan memberi makan tiap hari. Sanggup tidak diberikan makan, makanan sisa yang dibuang atau sumber makanan yang lain, juga masih bisa ditemukan dengan mudah di sekitar perkampungan/pemukiman.


Ayam kampung juga merasa lebih aman hidup dekat dengan manusia. Predator alami ayam hutan seperti kucing hutan, burung elang, ular, musang dan lain-lain, nyaris tidak ditemukan di sekitar perkampungan. Oleh sebab itu, kewaspadaan dan kemampuan terbang yang baik juga tidak diperlukan. Banyaknya makanan dan kurangnya gerak, menyebabkan ayam kampung bertubuh lebih gempal dan lamban. Sanggup ayam kampung kawin dengan ayam hutan, gen gempal dari ayam kampung akan diturunkan ke ayam brugo. Itulah sebabnya, mengapa ayam Brugo tidak selangsing ayam hutan.


b. Kepala,Jengger/Pial dan Pial berukuran kecil
Ayam hutan merah yang asli mempunyai bentuk kepala yang kecil. Jenggernya selalu berpial bilah atau pial tunggal bergerigi yang tipis. Sepasang gelambir yang menggantung di dagu berukuran kecil. Cuping alat pendengar juga kecil atau sedang, berwarna putih atau merah. Ayam hutan yang asli, tidak seharusnya selalu bercuping putih. Bulu leher ayam hutan benar-benar lebat dan berwarna lebih cemerlang. Warna jengger, gelambir dan muka kelihatan agak pucat (merah jambu atau pink) di luar musim beranak pinak.  saat musim kawin tiba, komponen muka, jengger dan gelambirnya berwarna merah cemerlang.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Melatih Ayam Bangkok Yang Dikembangbiakkan Sendiri (Part 1)

Sebagian Model Ayam hasil silangan (Brugo)

Manfaat Si Cacing Tanah Bagi Kebaikan Ayam