Bau Dari Ayam Menolak Nyamuk Malaria

Wacana sabung ayam Online kita hari ini seputar ; Penyakit malaria tidak bisa diremehkan. Berdasarkan WHO, secara global, terdapat 214 juta kasus malaria dan 438.000 kematian yang disebabkan oleh malaria pada 2015. Tinggal di Indonesia, berarti wajib siap menghadapi resiko penyakit-penyakit endemik khas tempat tropis, seperti halnya penyakit malaria. Penyakit ini paling kerap ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit Plasmodium. Gigitan nyamuk memasukkan parasit dari air liur nyamuk ke dalam darah seseorang. Malaria menyebabkan gejala yang lazimnya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala.


Dalam kasus yang parah, malaria bisa menyebabkan kulit kuning, kejang, koma, atau kematian. Ada berjenis-jenis metode supaya terhindar dari infeksi malaria, salah satunya dengan menerapkan lotion anti nyamuk. Tapi, dalam studi terkini, para peneliti menemukan bahwa bau ayam hidup bisa membantu melawan malaria. Dalam penelitian hal yang demikian, peneliti melihat perilaku salah satu nyamuk pembawa malaria, Anopheles arabiensis di tiga desa di Ethiopia barat. Di tempat hal yang demikian, penduduk umum berbagi tempat tinggal dengan ternak mereka.


Para peneliti di Swedish University of Agricultural Sciences and Addis Ababa University, Ethiopia menemukan bahwa nyamuk lebih memilih darah manusia dibandingi hewan, sementara saat di luar tanpa adanya manusia, secara acak nyamuk-nyamuk memilih menghisap darah sapi, domba dan kambing. Uniknya, dalam studi hal yang demikian terbongkar bahwa nyamuk A. arabiensis menghindari ayam-ayam saat di dalam maupun luar ruangan. Penelitian sebelumnya menampakkan bahwa spesies ini menghindari burung.


Karena nyamuk-nyamuk Anopheles sungguh-sungguh mengandalkan indra penciuman mereka untuk mencari mangsa, para ilmuwan mengumpulkan rambut, wol dan bulu dari sapi, domba, kambing dan ayam di desa-desa itu. Mereka segera mengidentifikasi senyawa bau atau wangi-wangian yang unik dari masing-masing hewan, dan menyelidiki bagaimana wangi-wangian ini menolak nyamuk. Ada empat senyawa, yakni naftalena, isobutyl butyrate, trans-limonene dan hexadecane disebut sebagai senyawa tertentu pada ayam. Senyawa inilah yang diyakini menjadi alasan di balik nyamuk enggan untuk mendekati ayam.


“Aroma ayam berfungsi sebagai penolak nyamuk natural,” ujar penulis senior studi, Rickard Ignell, pakar ekologi kimia University of Agricultural Science di Sewdia. Sebagai uji coba, peneliti menempatkan relawan-relawan dalam tempat tidur berkelambu di sebelas pondok berbeda, dan memasang jebakan nyamuk. Di sebelas pondok hal yang demikian, peneliti menambahkan wangi-wangian yang berbeda-beda dan mengumpulkan nyamuk-nyamuk yang terperangkap dalam semua pondok. Hasil uji coba itu menampakkan bahwa sungguh-sungguh sedikit nyamuk yang terperangkap di dalam pondok dengan wangi-wangian ayam dibandingi dengan pondok beraroma hewan lain.


Kreatif sama juga terjadi saat ayam hidup yang dikurung dalam sangkar kecil diletakkan di dalam pondok. "Kami kaget menemukan bahwa nyamuk malaria menolak bau yang dikeluarkan ayam. Studi ini menampakkan untuk pertama kalinya bahwa nyamuk malaria secara aktif menghindari spesies hewan tertentu untuk makan" ujar penulis studi, Rickard Ignell. Belum bisa dipastikan mengapa wangi-wangian ayam bisa menjadi penolak nyamuk-nyamuk hal yang demikian. “Salah satu kemungkinannya, karena darah ayam cuma memiliki sedikit gizi atau sulit dicerna oleh serangga,” kata Ignell.


Kemungkinan lainnya yakni unggas memunculkan ancaman bagi nyamuk, sehingga serangga sudah berevolusi untuk menghindarinya. “Berdasarkan ini berpotensi melahirkan obat penolak nyamuk natural baru yang bisa membantu melindungi kita dari malaria,” lanjutnya. Penyakit malaria tidak bisa diremehkan. Berdasarkan WHO, secara global, terdapat 214 juta kasus malaria dan 438.000 kematian yang disebabkan oleh malaria pada 2015. “Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mengidentifikasi penolak nyamuk baru untuk melawan malaria. Tak penolak nyamuk natural yang relevan secara ekologis, mungkin menjadi opsi yang lebih bagus dibandingi mengembangkan penolak buatan,” pungkas Ignell.


Ayam kampung atau kerap disebut ayam buras yakni macam unggas yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia khususnya di tempat pedesaan. Bisa cuma di pedesaan, tapi di kota-kota malah juga banyak masyarakat yang memeliharanya. Disamping karena mudah dalam pemeliharaannya, ayam buras juga lebih bendung kepada berjenis-jenis penyakit dan perubahan cuaca di banding dengan ayam ras atau broiler. Nah sekian dari wacana sabung ayam online kami pada hari ini yaa sobat. salam dari kami agen sabung ayam online terpercaya.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Melatih Ayam Bangkok Yang Dikembangbiakkan Sendiri (Part 1)

Sebagian Model Ayam hasil silangan (Brugo)

Manfaat Si Cacing Tanah Bagi Kebaikan Ayam